ETIKA
KRISTEN
Etika
secara umum diartikan sebagai sesuatu yang bertalian dengan norma-norma yang
seharusnya berlaku dalam lingkungan ia berada. Etika termasuk golongan ilmu
pengetahuan normatif . Secara etimologi etika berasal dari kata Yunani = Ethos
(kebiasaan, adat). Kata ethos & ethikos lebih berarti kesusilaan, perasaan
batin, atau kecenderungan hati dengan
mana seseorang melaksanakan sesuatu
perbuatan. Dalam bahasa latin istilah ethos diartikan mos = moralitas (
etika sering pula disebut dengan moral).
Etika
dalam kekristenan adalah etika yang Teologis Berdasarkan Iman kepada Hukum
Taurat dan Injil = Segala yang di kehendaki Allah , itulah yang baik (pokok etika
teologi). Etika teologis haruslah berdasar pada doktrin kebenaran yang
merupakan puncak keselamatan, doktrin yang dimaksud adalah Firman (perintah
Allah), tanpa melakukan ini dalam menjadikannya sebagai bagian hidup tidak akan
mencapai moral dan akhlak yang baik.
Dalam
etika ada lima hal yang mempengaruhi, yaitu: iman, tabiat, lingkungan sosial,
norma-norma, dan situasi.
- Iman bukan persetujuan intelektual, bahwa
ajaran ajaran tertentu benar, juga bukan pengetahuan yang tidak dapat
dibuktikan. Melainkan Iman adalah kepercayaan yang praktis pada sesuatu yang lebih dihargai dari pada semua yang lain.
- Tabiat merupakan susunan batin seseorang yang memberi arah dan ketertiban kepada keinginan, kesukaan dan perbuatan seseorang. Susunan itu dibentuk oleh interaksi antara diri seseorang dengan lingkungan sosialnya dan Allah. Tabiat dapat didefenisikan sebagai keseluruhan sifat-sifat yang merupakan suatu kesatuan. Dalam Etika Kristen, sifat yang baik disebut kebajikan.
- Lingkungan adalah tempat kita berada dan
tempat kita berada adalah lingkungan. Mau tidak mau “pengambilan keputusan”
dipengaruhi oleh lingkungan (keluarga – teman
- pandangan umum masarakat – komunikasi massa – Gereja), entah kita
minta masukan mereka atau tidak.
- Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompokk dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendalian tingkah laku yang sesuai dan berterima. Norma dalam kekristenan sikap batin , kepatuhan, dan makna hukum itu sendiri.
- Situasi dipengaruhi oleh tempat, waktu, benda, orang-orang, struktur sosial, gagasan-gagasan, kejadian, Tuhan. Bicara situasi maka akan membahas keputusan, keputusan yang tepat tidak mungkin diambil berdasarkan norma-norma saja terlepas dari pengetahuan realitis tentang masalah yang dihadapi. Tetapi keputusan juga tidak mungkin terlepas dari norma-norma dan nilai-nilai etis. maka pengetahuan yang memadai serta niai-nilai yanng baik diperlukan untuk keputusan yang baik.

Kekristenan
sangat menekankan etika yang baik sebab saat kita memiliki moral yang baik maka
kita mencapai hidup baru, sebab etika kristen mengandung hukum Tuhan yaitu
Firman-Nya yang hidup. Ada dua hal sumber hidup baru, yaitu:
- Pembenaran
oleh iman (justificatio sola fide), Hidup dari pembenaran (dibenarkan karena
salah) itu adalah hidup baru, bukan lagi hidup seorang budak dosa, tetapi hidup
seorang tahanan yang telah dibebaskan, hidup anak anak Allah yang telah
ditolong. (Lukas
5:27-32;19:1-8)
- Pengudusan (santificatio), tidaklah bisa dilepaskan dari pembenaran. Melalui pengudusan, Tuhan mengubah dan memperbarui keadaan hidup kita. “Pengudusan, bukanlah hasil daya upaya manusia,
tetapi dari permulaan sampai akhirnya pengudusan itu adalah pekerjaan Yesus
Kristus dan Roh Kudus”. (Flp.2:12-13)
Adapun
tujuan hidup baru tersebut yaitu
- Mengenal Tuhan = hidup didalam persekutuan dengan
Allah, berhadap hadapan muka.(Why.21:7)
- Bukanlah penghapusan hidup, tetapi hidup baru itu
kasih yang kekal.(Tit.3:7)
- Untuk mendapatkan Anugerah, karena barang siapa
menolak Anugerah ini ia akan kehilangan tujuan hidup (mati yang kedua
–Why.12:8).

Jadi,
etika kristen adalah etika yang bertalian dengan norma-norma baik itu kepada
sesama maupun kepada Tuhan, serta dipengaruhi oleh iman, tabiat, lingkungan
sosial, norma-norma, dan situasi, yang juga bertujuan kepada hidup baru dalam kekristenan
yang bersumber kepada pembenaran oleh iman (justificatio sola fide) dan Pengudusan
(santificatio) yang dimana hidup baru tersebut bertujuan untuk mengenal Tuhan,
kasih kekal dan anugerah. Yang mengarahkan kita untuk hidup baru, dimana kita
harus melakukan perbuatan baik dan hidup melakukan perbuatan baik sebab Firman
Tuhan berkata: "namun aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam
aku." (Gal 2:20a).
Comments
Post a Comment